Tuesday, July 28, 2015

FAKTA ILMIAH MENAKJUBKAN JIKA WUDHU DIBAGUSKAN

FAKTA ILMIAH MENAKJUBKAN JIKA WUDHU DIBAGUSKAN

Barang siapa berwudhu dan membaguskan wudhunya, maka keluarlah dosa-dosa dari badannya, sampai-sampai ia akan keluar dari bawah kuku-kukunya.” (HR. Muslim dalam Kitab at-Thaharah)

Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk menyempurnakan wudhu. Ternyata, kesalahan berwudhu banyak dilakukan karena masih belum mengetahui fakta menakjubkan di balik menyempurnakan wudhu.

Prof. Dr. Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater dan pakar neurology berkebangsaan Austria, meneliti tentang keharusan wudhu sebelum melakukan sholat. Ia menemukan fakta yang menakjubkan yaitu bahwa gerakan wudlu ternyata membasuh pusat-pusat syaraf dari tubuh manusia yang paling peka yang berada di sebelah dahi, tangan, dan kaki. Pusat-pusat syaraf tersebut sangat sensitif terhadap ‘air segar’.

Temuannya ini mengantarkannya memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.

Ahli syaraf/neurologist pun telah membuktikan, bahwa air wudhu akan mendinginkan ujung-ujung syaraf jari-jari tangan dan jari-jari kaki berguna untuk memantapkan konsentrasi pikiran.

Perhatikanlah, anggota tubuh yang wajib dan sunah dibasuh air wudhu merupakan bagian tubuh yang memiliki banyak titik-titik akupuntur. Bila dihitung, ternyata ada 493 titik reseptor pada anggota wudhu !

Ratusan titik akupunktur tersebut bersifat reseptor terhadap stimulus berupa basuhan, gosokan, usapan, dan tekanan/urutan ketika melakukan wudhu.

Stimulus tersebut akan dihantarkan melalui meridian ke sel, jaringan, organ dan sistim organ yang bersifat terapi. Hal ini terjadi karena adanya sistem regulasi yaitu sistem syaraf dan hormon bekerja untuk mengadakan homeostasis (keseimbangan). Maasya Allah... Bayangkan jika kita melakukan hal tersebut setiap hari paling sedikit 5 kali sehari.

Berikut ini beberapa gerakan wudhu yang sering salah kita lakukan, begini cara menyempurnakannya:

1. Rangsangan di tangan & kaki
Coba ingat-ingat saat kita membasuh telapak kaki & tangan, apakah sela-sela jari tangan dan kaki sering kita abaikan
Kita sering sekadar cuci tangan di bawah pancuran air tanpa menggosok-gosoknya,  padahal ada fakta menarik yang perlu diketahui:
Di antara sela-sela jari tangan dan kaki terdapat masing-masing satu titik istimewa (Ba Sie pada sela-sela jari tangan & Ba Peng pada sela-sela jari kaki). Jadi, keseluruhannya terdapat 16 titik akupunktur. Berdasarkan riset pakar akupunktur, titik-titik tersebut apabila dirangsang dapat menstimulasi bio energi (Chi) guna membangun homeostasis (keseimbangan). Sehingga menghasilkan efek terapi yang memiliki multi indikasi, seperti untuk mengobati migren, sakit gigi, tangan-lengan merah, bengkak dan jari jemari kaku. Subhanallah!

2. Membersihkan rongga hidung
Selanjutnya, hal yang sering diabaikan dalam wudhu adalah menghirup air ke dalam hidung. Kita sering kali hanya membasuh hidung, dan tidak menghirup air masuk ke rongga hidung kemudian mengeluarkannya kembali (istinsyaaq).
Penelitian dari Universitas Aleksandria membuktikan bahwa kebanyakan orang yang berwudhu secara kontinyu, maka hidung mereka bersih dan bebas dari debu, bakteri dan mikroba. Lubang hidung merupakan tempat yang rentan dihinggapi mikroba dan virus, tetapi dengan membasuh hidung secara kontinyu dan melakukan istinsyaaq (memasukkan air kedalam hidung kemudian mengeluarkannya ketika berwudhu), maka lubang hidung menjadi bersih dan terbebas dari radang dan bakteri.

3. Berkumur-kumur
Yang tak kalah penting adalah kumur-kumur dan bahkan Rasulullah menganjurkan setiap kali akan shalat. Penelitian modern membuktikan bahwa berkumur dapat menjaga mulut dan tenggorokan dari radang dan menjaga gusi dari luka. Berkumur juga dapat menjaga dan membersihkan gigi dengan menghilangkan sisa-sisa makanan yang terdapat di sela-sela gigi setelah makan
Manfaat berkumur lainnya yg juga penting adalah menguatkan sebagian otot-otot wajah dan menjaga kesegarannya. Berkumur merupakan latihan penting yang diakui oleh pakar dalam bidang olahraga, karena berkumur jika dilakukan dengan menggerakkan otot-otot wajah dengan baik dapat menjadikan jiwa seseorang tenang.

4. Reseptor syaraf telinga
Lain lagi tentang telinga, kita sering kali hanya membasahi telinga, padahal di daun telinga ternyata terkandung banyak sekali titik reseptor syaraf telinga. Maka itu saat menyapu telinga jangan hanya membasuh saja, tapi harus dengan pijatan juga. Ini namanya aurikulopressure alias pijat akupunktur telinga.

Jelas bahwa menyempurnakan wudhu sungguh bermanfaat luar biasa untuk diri kita. Semoga Allah memudahkan kita untuk menyempurnakan wudhu
=


BOLEH MENGGABUNGKAN NIAT PUASA SYAWWAL DENGAN PUASA SENIN KAMIS DAN AYYAMUL BIDH

BOLEH MENGGABUNGKAN NIAT PUASA SYAWWAL DENGAN PUASA SENIN KAMIS DAN AYYAMUL BIDH

Disebutkan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

إنما الأعمال بالنيات

Amal itu tergantung pada niat

Jika seorang muslim niat puasa 6 hari bulan syawal, dan dia lakukan bertepatan dengan hari senin, kamis, atau ketika ayyamul bidh (tanggal 13, 14, dan 15 bulan hijriyah) maka dia mendapatkan pahala sesuai dengan apa yang dia niatkan. Karena niat dalam amal semacam ini bisa digabungkan.

Adapun puasa qadha Ramadhan atau puasa nadzar maka hanya boleh dilakukan dengan satu niat, yaitu niat puasa qadha saja atau puasa nadzar saja. Karena puasa qadha adalah pengganti puasa yang seharusnya dilakukan di bulan Ramadhan dan puasa nadzar adalah puasa karena janji yang mana seseorang mewajibkan dirinya berpuasa bila hajatnya terpenuhi, sehingga hukum puasa nadzar menjadi puasa wajib.

Karena niat puasa Ramadahan tidak boleh digabungkan dengan niat puasa lainnya, puasa ‘qadha’ Ramadhan pun tidak digabungkan dengan niat puasa yang lain.

Sedangkan puasa sunnah memungkinkan untuk digabungkan niat puasa sunnah lainnya.

Sebagian ulama menyebutnya “At-tasyrik fin niyah” (menggabungkan niat). Ibnu Rajab mengatakan, “Jika ada orang yang menggabungkan niat wudhu dengan niat untuk mendinginkan anggota badan atau niat untuk menghilangkan najis atau kotoran yang menempel di badan maka wudhunya sah menurut keterangan Imam As-Syafi’i. Ini pun merupakan pendapat mayoritas ulama madzhab Hambali, karena tujuan semacam ini tidaklah haram, tidak pula makruh. Juga, jika ada orang berwudhu dengan niat menghilangkan hadats dan sekaligus mengajarkan orang lain bagaimana tata cara wudhu maka wudhu-nya sah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melaksanakan shalat, sekaligus dengan niat mengajarkan shalat kepada para sahabat. Demikian pula ketika beliau SAW berhaji, sebagaimana disabdakan: 

خذوا عنِّي مناسِكَكُم

Ambillah dariku manasik (cara pelaksanaan) haji kalian

Allahu a’lam.